Masalah Pada Proses Pengecatan (Coating)
Pada industri manufaktur, pengujian cat pada material logam sangat diperlukan mengingat sebuah industri wajib untuk mengikuti standar kualitas dari pengecatan yang dilakukan. Tujuan dari pengecatan sendiri adalah untuk meningkatkan penampilan, ketahanan terhadap air, ketahanan dari goresan atau bahkan untuk keausan.
Maka tak heran jika proses pengecatan merupakan salah satu proses yang membutuhkan anggaran dana besar pada pelaksanaanya.
Namun sayangnya, pada saat melakukan pengecatan seringkali dijumpai adanya kesalahan kesalahan yang mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. Kesalahan yang paling umum di dalam pengecatan adalah ketebalan cat yang tidak sesuai dengan standar, seperti:
- Fleaking atau Cracking
- Pengapuran
- Menggelembung
- Penyabunan
- Water Spot
- Pengkristalan
- Roller Mark
Hal yang menentukan hasil pelapisan cat tidak hanya ditentukan oleh jenis cat yang digunakan. Tetapi juga oleh parameter aplikasi cat seperti ketebalan lapisan cat dan besarnya nilai kekasaran permukaan substrat yang dihasilkan, lalu faktor kondisi lingkungan dimana substrat ditempatkan hingga persiapan permukaan sebelum pelapisan juga perlu diperhatikan.
Untuk menghindari masalah-masalah dalam proses pengecatan, pastikan Anda tidak melewatkan 4 tahap penting ini dalam proses coating berikut ini:
4 Tahap Penting Dalam Proses Pengecatan (Coating)
1. Mengukur Kekerasan Permukaan Benda Kerja
Hal yang pertama sebelum mulai mengecat adalah mengukur kekasaran permukaan benda yang akan di cat. Apabila permukaan benda terlalu halus maka cat akan menjadi mudah terkelupas, dan apabila permukaan benda terlalu kasar maka cat yang digunakan menjadi boros. Alat uji Surface Profile Gauge dapat digunakan untuk mengukur kekasaran permukaan pada benda.
2.Mengukur Parameter Iklim
Ketika permukaan benda yang akan di cat sudah memenuhi standar, maka selanjutnya adalah memastikan tempat yang akan digunakan untuk proses pengecatan tidak terlalu lembab. Suhu udara yang terlalu lembab akan menyebabkan munculnya titik-titik air pada hasil pengecatan yang membuat tekstur permukaan menjadi seperti kulit jeruk. Gunakan alat penguji Dew Point Meter untuk mengukur parameter iklim (environmental).
3. Mengukur Ketebalan
Setelah pengukuran kekasaran pada permukaan benda dan kelembapan sudah sesuai standar, maka barulah kita dapat melakukan pengecatan. Namun setelah selesai mengecat, pastikan Anda mengukur ketebalan cat dengan Coating Thickness Gauge untuk memastikan bahwa hasil pelapisan cat sudah sesuai standar. Ini bertujuan untuk mencegah terjadinya karat pada benda yang telah di cat.
4. Mengukur Kerekatan Cat
Langkah terakhir adalah menguji kerekatan lapisan cat pada benda untuk mengetahui apakah cat mudah terkelupas atau mudah hilang akibat gesekan. Adhesion Tester adahal alat uji untuk mengukur kerekatan cat.
Distributor Alat NDT (Non Destructive Test)
PT LFC Teknologi Indonesia adalah distributor resmi berbagai alat NDT di Indonesia.
Jika Anda membutuhkan alat NDT untuk aplikasi coating Anda, diskusikan dengan tim kami.
Kunjungi juga halaman facebook, instagram, youtube dan linkedin kami untuk mendapatkan update terbaru seputar peralatan industri lainnya.