Mikrometer adalah alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur diameter suatu benda kerja. Mikrometer dibagi menjadi 2 model, yaitu mikrometer analog dan mikrometer digital.
Mikrometer analog dan mikrometer digital dibedakan berdasarkan prinsip kerjanya. Namun, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang telah kami rangkum berikut ini.
Mikrometer Analog
Mikrometer analog (analog micrometer) adalah jenis mikrometer yang terdiri dari skala utama dan skala nonius. Pembacaan pada analog micrometer dilakukan secara manual.
Mikrometer analog dapat berupa mikrometer dengan dial indicator, mikrometer dengan skala vernier, dan mikrometer mekanik tanpa skala vernier. Namun, yang paling banyak digunakan adalah analog micrometer skala vernier.
A. Kelebihan Mikrometer Analog
1. Harga relatif lebih terjangkau dibandingkan mikrometer digital.
2. Tidak memerlukan baterai sehingga dapat digunakan kapan saja tanpa daya.
3. Tahan untuk waktu yang lebih lama.
4. Dapat digunakan dimana saja, seperti di lingkungan dengan medan listrik / magnet.
B. Kekurangan Mikrometer Analog
1. Proses pembacaan lebih lama.
Jika Anda tidak terbiasa menggunakan mikrometer analog, Anda mungkin memerlukan catatan untuk menghitung pengukuran.
2. Lebih banyak kemungkinan kesalahan.
Sudut pembacaan harus lurus ke tengah barel. Jika tidak, kesalahan paralaks (parallax error) mungkin terjadi.
3. Hanya tersedia dalam 1 unit bacaan saja.
Mikrometer analog hanya tersedia dalam 1 unit pengukuran, dalam metrik (mm) atau imperial (inci). Anda harus mengonversi hasilnya secara manual jika ingin mengubahnya menjadi pembacaan unit lain.
Mikrometer Digital
Mikrometer digital (digital micrometer) adalah mikrometer dengan layar digital yang dapat secara langsung menampilkan angka hasil pengukuran pada layar tanpa harus melalui proses perhitungan.
Digital micrometer umumnya menyediakan slot untuk kabel yang berfungsi untuk mentransfer data pengukuran ke perangkat elektronik lain seperti tablet, ponsel pintar atau komputer.
A. Kelebihan Mikrometer Digital
1. Proses pembacaan sangat cepat dengan human error yang rendah.
2. Dapat beralih ke mekanik / analog.
Beberapa jenis mikrometer digital dilengkapi dengan skala bidal dan sleeve. Sehingga jika baterai habis, masih dapat digunakan secara manual.
3. Pembacaan mudah dikonversi.
Mikrometer digital umumnya menyediakan tombol konversi yang memungkinkan Anda dengan mudah mengubah pembacaan ke mm atau inci.
4. Proses zeroing sangat mudah dilakukan.
Tidak seperti zeroing pada analog micrometer yang harus memutar sleeve barrel, zeroing pada mikrometer digital sangat mudah. Anda dapat melakukannya kapanpun hanya dengan menekan tombol zero.
5. Data dapat ditransfer.
Data pengukuran Anda pada digital micrometer dapat ditransfer, disimpan, dan dianalisis di perangkat lain.
B. Kekurangan Mikrometer Digital
1. Sensitif terhadap lingkungan luar.
Debu dan air dapat merusak sirkuit bagian dalam mikrometer digital. Jika Anda ingin memastikan mikrometer digital dapat menahan debu dan air, mikrometer digital harus bernilai IP.
2. Baterai yang harus ganti baru jika habis.
Saat baterai habis, Anda harus menggantinya dengan yang baru. Ini akan menjadi masalah bila Anda membutuhkan baterai segera tetapi tidak memiliki cadangan baterai yang baru.
3. Harga yang lebih mahal.
Harga mikrometer digital lebih mahal dibanding mikrometer analog karena kinerjanya yang luar biasa.
Cara Menggunakan Mikrometer Analog dan Mikrometer Digital
Perbedaan cara penggunaan mikrometer analog dan mikrometer digital dapat Anda baca pada artikel Cara Menggunakan dan Membaca Mikrometer
Distributor Mikrometer di Indonesia
PT LFC Teknologi Indonesia adalah distributor resmi mikrometer di Indonesia. Untuk berdiskusi seputar kebutuhan mikrometer di perusahaan Anda, silahkan hubungi kami melalui halaman kontak.