Proses milling dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti logam, kayu, dan plastik. Industri yang menggunakan mesin milling juga beragam, seperti pekerja logam, dirgantara, produsen teknologi kesehatan, pekerja kayu, dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui apa itu mesin milling dan pembagian jenisnya pada artikel sebelumnya, Anda perlu mengetahui cara kerja mesin milling. Simak penjelasannya berikut ini.
Cara Kerja Mesin Milling Secara Umum
Cara kerja mesin milling dapat dikatakan mirip seperti cara kerja mesin drilling atau bor, yaitu pemotongnya sama-sama bergerak berputar saat operasi.
Pada proses pengeboran, benda kerja ditekan dengan pemotongnya sehingga material yang dikenai akan terpahat dari arah vertikal maupun sudut.
Cara Kerja Drilling
Sedangkan, pada mesin milling, operasi “bor” tersebut dapat mempertahankan sudut yang sama tetapi bergerak ke samping.
Dengan mesin milling, arah potongan umumnya tetap vertikal (arah z), tetapi arah pemotongan berjalan horizontal (arah x).
Cara Kerja Milling
Prinsip umum mesin milling CNC adalah objek benda kerja dijepit di atas meja mesin. Benda kerja dapat dijepit langsung di atas meja itu sendiri atau ditahan di tempatnya dengan alat bantu.
Mesin milling CNC terbagi menjadi mesin milling horizontal dan mesin milling vertikal. Spindel dan alat pemotong milling diposisikan secara vertikal atau horizontal.
Dalam konfigurasi tersebut, alat pemotong dapat mencapai berbagai posisi x,y,z pada benda kerja dan memulai proses pemotongan dan pembentukan.
Prinsip Kerja Mesin Milling CNC
Proses Milling
Dalam proses milling, terjadi kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada spindel dengan benda kerja yang dijepit pada meja mesin.
Proses tersebut akan menghasilkan beberapa bentuk seperti uliran, spiral, roda gigi, poros bintang, poros cincin, dan lain sebagainya.
Proses pemesinan frais tersebut terdiri dari 3 parameter utama yaitu gerak putaran spindel / benda kerja, laju pengumpanan atau feed rate, dan kedalaman potongan.
1. Putaran Spindel (Spindle Speed)
Putaran spindel adalah frekuensi putaran dari spindel mesin atau benda kerja yang diukur dalam revolution per minute (rpm). Putaran spindel dapat dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan:
N : putaran spindel (rpm)
CS : cutting speed, kecepatan potongan linier material (mm/min)
d : diameter pisau frais (mm)
2. Laju Pengumpanan (Feed Rate)
Feed rate adalah besar kecepatan gerak potong atau jarak yang ditempuh oleh pisau frais dalam arah linier yang diukur dalam satuan milimeter per menit (mm/min) atau inci per menit (in/min).
Feed rate dalam proses pemesinan frais ditentukan oleh:
- Jumlah gigi pisau frais (u).
- Gerak feed yang bekerja pada tiap gigi (f).
- Putaran pisau frais / spindel (N), dalam satuan rpm.
Feed rate dapat dihitung dengan rumus berikut:
Cutting speed dan laju umpan (feed) untuk beberapa bahan umum, dirangkum pada tabel berikut ini:
3. Kedalaman Potongan (Depth of Cut)
Kedalaman potongan berhubungan langsung dengan efisiensi proses pemotongan. Semakin dalam potongan, maka semakin cepat tingkat produksinya. Namun, hal ini masih bergantung pada kekuatan pemotong dan bahan yang akan dipotong.
Perlu dicatat bahwa pemotongan yang lebih halus biasanya menghasilkan permukaan akhir yang lebih baik serta umur pemotong yang lebih lama.
Operasi Milling
Operasi milling terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu peripheral milling dan face milling.
1. Peripheral Milling
Dalam peripheral milling, sumbu pemotong sejajar dengan permukaan yang sedang dikerjakan, dan operasi dilakukan dengan memotong tepi di pinggiran luar pemotong. Berikut ini adalah jenis-jenis dari peripheral milling:
2. Face Milling
Dalam face milling, sumbu pemotong tegak lurus dengan permukaan yang sedang dikerjakan, dan pemesinan dilakukan dengan memotong tepi pada kedua ujung dan pinggiran luar pemotong. Seperti halnya pada peripheral milling, terdapat berbagai macam bentuk face milling, seperti berikut ini:
Langkah-Langkah Menggunakan Mesin Milling
Berikut ini adalah langkah-langkah menggunakan mesin milling dengan benar:
- Menggunakan perlengkapan keselamatan yang memadai. Anda harus memakai perlengkapan keselamatan yang memadai sebelum memulai operasi.
- Sebelum memulai operasi milling, mesin milling harus diperiksa secara menyeluruh untuk mengetahui adanya bagian yang rusak atau komponen yang tidak berfungsi.
- Memilih pemotong frais dengan diameter yang sesuai dengan ukuran yang diperlukan.
- Saat menjepit benda kerja pada meja kerja mesin, meja dan benda kerja harus bebas dari kotoran dan sisa-sisa material.
- Penjepit harus ditempatkan di kedua sisi benda kerja dan penopang penjepit harus sama tinggi dengan benda kerja.
- Memastikan arah putaran spindel, searah atau berlawanan dengan arah jarum jam. Kemudian umpankan benda kerja ke arah yang berlawanan dengan arah putaran pemotong.
- Jangan mengubah umpan atau kecepatan saat mesin milling sedang beroperasi. Saat menggunakan penjepit untuk mengencangkan benda kerja, pastikan penjepit kencang agar tidak bergetar saat dipotong.
- Menggunakan cutting oil dengan hati-hati.
- Membersihkan chip atau serpihan dari benda kerja dengan menggunakan sikat agar tidak melukai tangan.
Distributor Mesin Milling di Indonesia
PT LFC Teknologi Indonesia adalah distributor resmi produk mesin frais (milling machine) merek Pao Fong dan Rong Fu di Indonesia.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang proses milling dan bagaimana mesin milling tersebut dapat digunakan untuk mendukung bisnis Anda, silahkan hubungi kami melalui halaman kontak.
Kunjungi juga halaman facebook, instagram, youtube dan linkedin kami untuk mendapatkan update terbaru seputar peralatan industri lainnya.