End mill adalah alat pemotong yang paling umum digunakan pada mesin milling CNC vertikal. Alat ini dirancang untuk bergerak melintasi permukaan benda kerja, membuang chip, dan membentuk desain 3D dengan presisi tinggi.
End mill hadir dalam berbagai desain untuk memenuhi kebutuhan aplikasi yang beragam. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai jenis dan karakteristik end mill sangat penting agar dapat memilih alat yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai end mill.
Apa Itu End Mill?
End mill, atau dikenal sebagai end milling cutter, adalah alat pemotong yang dirancang khusus untuk mesin milling. Alat ini digunakan dalam berbagai operasi, seperti milling, profiling, contouring, slotting, counterboring, drilling, hingga reaming, untuk membentuk atau membuat lubang pada benda kerja dengan tingkat presisi tinggi.
End mill terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
1. Bagian Pemotong (Cutting Edge)
Bagian ini berfungsi sebagai elemen utama yang melakukan proses pemotongan material benda kerja. Geometri dan desainnya bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
2. Bagian Shank
Bagian ini bertugas menopang end mill dan menghubungkannya dengan spindle mesin milling, memberikan stabilitas serta memastikan akurasi selama proses pengerjaan.
3. Bagian Leher (Neck)
Bagian yang menghubungkan cutting edge dengan shank, memberikan ruang untuk meningkatkan fleksibilitas dan menghindari interferensi saat memotong area tertentu pada benda kerja.
End mill memiliki gigi pemotong di ujung dan pinggirannya, dimana gigi perifer ini ada yang berbentuk lurus ataupun heliks.
Contoh Produk End Mill
1. End Mill Persegi
Widia VariMill II ER (Eccentric Relief) 577E Series
End mill persegi (square end mill) atau flat-end adalah jenis alat pemotong yang dirancang untuk berbagai aplikasi milling umum, seperti slotting, profiling, dan pemotongan plunge. Alat ini sering digunakan untuk membersihkan serta melakukan finishing pada permukaan horizontal dan vertikal, memastikan hasil akhir yang presisi dan berkualitas.
2. End Mill Radius
End mill radius, yang juga dikenal sebagai bull-end atau bull nose end mill, memiliki ujung pemotong yang membulat. Desain ini memberikan keunggulan berupa tepi pemotongan yang lebih kuat dibandingkan end mill persegi, memungkinkan laju pengumpanan yang lebih tinggi. Hasilnya, masa pakai alat menjadi lebih lama, efisiensi meningkat, dan produktivitas keseluruhan dalam proses milling dapat dioptimalkan.
3. End Mill Bola
Magafor Miniature End Mill Tool 8529-H-33
End mill bola, atau yang dikenal sebagai ball nose end mill, dirancang khusus untuk aplikasi seperti pengeboran lubang dangkal, slotting, serta pembuatan kontur multi-dimensi. Alat ini sering digunakan dalam proses pemesinan dies dan mold, di mana presisi dan keluwesan dalam membentuk permukaan kompleks menjadi prioritas utama.
4. End Mill Round Corner
Magafor Miniature End Mills 8555-Carbide-35
End mill round corner, atau corner rounding end mill, dirancang untuk menambahkan radius tertentu pada benda kerja. Alat ini sering digunakan dalam operasi finishing untuk menghilangkan tepian tajam (sharp edges) atau burr, menghasilkan permukaan yang lebih halus dan meningkatkan kualitas akhir benda kerja.
5. End Mill Chamfer
Widia Chamfer NINA™ List
End mill chamfer memiliki bentuk menyerupai huruf "V" dengan sudut umum 90 atau 60 derajat. Alat ini dirancang untuk berbagai aplikasi seperti chamfering, beveling, deburring, spotting, dan countersinking. Dengan presisi tinggi, end mill chamfer digunakan untuk menghasilkan tepi miring dan menyelesaikan detail kritis pada benda kerja.
Sudut Heliks Pada End Mill
Sudut heliks pada end mill terdiri dari berbagai macam sudut. Khusus untuk aluminium, biasanya sebesar 35°, 40°, atau 45°. Sudut heliks 35° atau 40° adalah pilihan yang baik untuk aplikasi roughing dan slotting. Sedangkan sudut heliks 45° digunakan untuk finishing.
Jenis Flute pada End Mill
End mill memiliki 2 jenis flute, flute lurus dan flute spiral. Endmill dengan flute spiral diklasifikasikan menjadi pemotong tangan kiri (left-handed) dan tangan kanan (right-handed) tergantung pada arah putaran flute. Jika end milling tersebut adalah pemotong kecil, maka umumnya memiliki shank lurus atau runcing.
Jumlah flute pada end mill juga bermacam-macam. Semakin banyak jumlah flute, maka akan menjadi sulit untuk mengevakuasi chip secara efektif pada kecepatan tinggi, khususnya pada bahan alumunium karena paduan aluminium meninggalkan chip besar.
a. Single Flute
Single flute digunakan untuk pemesinan berkecepatan tinggi dan pemindahan material bervolume tinggi.
b. Dua Flute
Dua flute memiliki jumlah ruang flute paling banyak dan dapat digunakan untuk pemotongan plunge. Jenis ini dapat membuat lubang awalnya sendiri dan menjadi pilihan yang lebih disukai untuk bahan aluminium.
c. Tiga Flute
Tiga flute memiliki ruang flute yang sama dengan dua flute, namun juga memiliki penampang yang lebih besar untuk kekuatan yang lebih besar. Jenis ini digunakan untuk slotting bahan besi dan non-besi, serta telah terbukti lebih berhasil dalam banyak operasi finishing.
d. Empat / Multiple Flute
Empat atau lebih flute memberikan laju umpan yang lebih cepat, namun karena ruang flute yang berkurang, pelepasan chip berpotensi mengalami kendala. Jenis ini memberikan hasil akhir yang jauh lebih halus daripada jenis dua dan tiga flute.
Material Yang Digunakan untuk Membuat End Mill
Dua bahan utama yang umum digunakan untuk membuat end mill adalah HSS (paduan dari baja kobalt) dan tungsten carbide.
a. High-Speed Steel (HSS)
High speed steel (HSS) adalah material yang lebih murah daripada bahan carbide dan cobalt. HSS memberikan ketahanan aus yang baik dan dapat digunakan untuk proses milling besi dan non-besi.
b. Cobalt
Cobalt memiliki harga yang lebih tinggi daripada HSS tetapi memberikan ketahanan aus dan tahan panas yang lebih baik daripada HSS.
c. Carbide
End mill yang dilapisi karbida jauh lebih keras, kaku, dan lebih tahan aus daripada yang lainnya. Bahan ini sangat tahan panas dan digunakan untuk aplikasi berkecepatan tinggi pada beberapa bahan yang keras seperti cast iron, logam non-ferro, campuran, dan plastik.
Masalah Yang Sering Terjadi Pada End Mill dan Solusinya
Dalam pengaplikasiannya, end mill kadang bermasalah. Berikut ini kami rangkum masalah yang sering terjadi saat engineer menggunakan end mill beserta solusinya.
1. Getaran atau suara yang berlebihan saat proses milling
Solusi:
- Meningkatkan feed
- Mengurangi kecepatan atau kedalaman potong radial/aksial
- Meningkatkan kekakuan sistem dengan mengganti panjang stub atau meningkatkan pemasangan benda kerja
- Mengganti geometri dengan end mill dengan jarak flute atau circular margin yang kecil
2. Keausan end mill yang berlebihan
Solusi:
- Mengurangi kecepatan dan menggunakan lebih banyak coolant
- Mengubah geometri (jumlah flute, sudut heliks, dan panjang potongan)
- Mengubah grade material dan/atau menambahkan pelapis
3. Hasil akhir dengan permukaan yang tidak rata dan terasa kasar
Solusi:
- Meningkatkan kecepatan
- Mengganti ke geometri heliks yang lebih tinggi
- Mengganti end mill dengan jumlah flute yang lebih banyak
- Mengurangi feed
- Meningkatkan kekakuan sistem
Video Penggunaan End Mill
Silahkan simak penggunaan end mill brand Widia dalam video berikut ini:
Distributor End Mill di Indonesia
PT LFC Teknologi Indonesia adalah distributor resmi produk end mill Widia, Maykestag dan Magafor di Indonesia.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang mesin milling dan end mill untuk mendukung bisnis Anda, silahkan hubungi kami melalui halaman kontak.
Kunjungi juga halaman facebook, instagram, youtube dan linkedin kami untuk mendapatkan update terbaru seputar peralatan industri lainnya.